SEKILAS INFO
: - Sabtu, 07-12-2024
  • 4 Tahun Yang Lalu / Terdapat Beberapa Tampilan Style Untuk Web Sekolahku Keren.
Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) sebagai Strategi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Tingkat MTs

Implementation of the Project Based Learning (PJBL) Model as a Strategy for Improving MTs Student Learning Achievement

Iin Nurjanah¹, Abdurrahman², Amri³

MTsN 2 Pelalawan

MTsN 1 Sarolangun

MAN 5 Pidie

Email: iinnurjannah88@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi model pembelajaran project based learning (PJBL) sebagai strategi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti pembelajaran, yang dipengaruhi oleh lingkungan belajar yang sengaja dibuat oleh guru menggunakan model pembelajaran tertentu. PJBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang fokus pada sistem pembelajaran yang menggabungkan konsep dari berbagai komponen, termasuk pengetahuan dan disiplin ilmu.Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart. Pelaksanaan penelitian dilakukan di MTsN 1 Sarolangun dengan subjek penelitian berjumlah 20 siswa kelas VII. Mata pelajaran yang menjadi fokus adalah Fikih. Hasil pra siklus menunjukkan tingkat ketuntasan siswa sebesar 40%, siklus I meningkat menjadi 75%, dan pada siklus II mencapai 100%. Secara keseluruhan, penerapan metode pembelajaran PJBL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan gambaran tentang potensi positif dari penerapan PJBL sebagai strategi pembelajaran di kelas.

Kata Kunci: Project Based Learning (PJBL), Hasil Belajar.

Abstract

This research aims to explore the implementation of the project based learning (PJBL) learning model as a strategy to improve student learning achievement. Learning achievement is defined as changes in student behavior after participating in learning, which is influenced by the learning environment deliberately created by the teacher using a certain learning model. PJBL is a learning approach that focuses on a learning system that combines concepts from various components, including knowledge and scientific disciplines. This research uses a Classroom Action Research (PTK) design with the Kemmis and Mc model. Taggart. The research was carried out at MTsN 1 Sarolangun with research subjects totaling 20 class VII students. The subject that is focused on is jurisprudence. The pre-cycle results showed that the student’s level of completion was 40%, in the first cycle it increased to 75%, and in the second cycle it reached 100%. Meanwhile, the results of learning Fiqh. Overall, the application of the PJBL learning method can increase student activity and learning outcomes during the learning process. This research provides an overview of the positive potential of implementing PJBL as a learning strategy in the classroom.

Keywords: Project Based Learning (PJBL), Learning Outcomes.

PENDAHULUAN

Sistem pendidikan di sekolah dasar di Indonesia mengadopsi kurikulum 2013 dengan fokus pada memberdayakan potensi peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan agar dapat berkontribusi pada perubahan yang positif bagi negara di masa depan (Ariana, 2022). Pendidikan di tingkat dasar bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan sikap dan keterampilan sebagai bagian dari proses pengembangan diri dan sosial peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya (Ngongo & Gafur, 2017). Kualitas pendidikan yang baik diikuti oleh peningkatan kualitas bangsa tersebut (Nurmaini, Djasmi & Suntoro, 2015; Ma’sum, 2017; Pramungkas, 2020; Rianae, Berliani & Dagau, 2020).

Penerapan pembelajaran tematik menekankan pada keterampilan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity) (Rafianti, Setiani & Novalyosi, 2018), dikenal juga dengan istilah pendekatan ilmiah. Dalam pendekatan ini, peserta didik diharapkan berperan aktif dalam pembelajaran, sementara guru berperan sebagai fasilitator (Ariana, 2022). Pendidikan, sebagai proses belajar, mencakup perubahan perilaku peserta didik melalui latihan dan pengalaman aktif, menghasilkan pengetahuan, perilaku, sikap, atau keterampilan yang dibangun oleh peserta didik berdasarkan pemahaman dan penguasaan mereka (Windiyani, et al., 2018).

Meskipun demikian, peserta didik perlu memiliki kemandirian belajar agar dapat beradaptasi dengan kondisi di luar diri mereka sendiri, terutama dalam proses pembelajaran. Kemandirian belajar juga penting untuk mencapai hasil belajar yang baik (Rijal & Bachtiar, 2015). Faktor-faktor seperti metode mengajar guru dapat memengaruhi hasil belajar peserta didik (Yasmin & Santoso, 2019). Metode mengajar guru merupakan faktor eksternal yang memengaruhi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar.

Hasil observasi di MTsN 1 Sarolangun menunjukkan hasil belajar siswa di bawah KKM = 70. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan solusi yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu mencapai hal ini adalah Project Based Learning (PJBL), yang memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar-mengajar (Azura et al., 2019; Jupriyanto, 2018; Rahmayani, 2019).

PJBL merupakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter saintifik dan dapat meningkatkan hasil belajar dengan menghadirkan masalah sebagai langkah awal dalam memperoleh pengetahuan baru berdasarkan pengalaman hidup konkret (Fahrezi et al., 2020). Kelebihan dari model PJBL termasuk pengembangan kemandirian siswa, tanggung jawab dalam pembelajaran, pengembangan keterampilan pemecahan masalah, dan perluasan akses untuk belajar (Azizah & Wardani, 2019). Model pembelajaran ini menekankan pada pembelajaran kontekstual melalui kegiatan kompleks (Sutirman, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) tingkat MTs.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MTsN 1 Sarolangun dengan desain penelitian model Kemmis dan Mc. Taggart, yang terstruktur sebagai siklus yang berulang. Setiap siklus mencakup tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2016). Subjek penelitian terdiri dari 20 siswa kelas VII MTsN 1 Sarolangun. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan Tes Evaluasi untuk memperoleh informasi tentang hasil kompetensi guru. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk tabel. Proses penelitian tindakan ini melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

  • Peneliti dan pengamat menetapkan alternatif untuk meningkatkan efektivitas metode pembelajaran diskusi.
  • Kolaborasi antara peneliti dan guru dalam merancang pengajaran yang mengembangkan keterampilan intelektual siswa.
  • Diskusi tentang pembelajaran yang bertujuan mengembangkan keterampilan intelektual siswa.
  • Penginventarisasian media dan metode pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
  • Pembuatan lembar observasi terkait dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan
  • Desain alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa setelah menerapkan metode pembelajaran, yaitu metode diskusi.

2. Tindakan (Action)

  • Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun, dengan menerapkan metode pembelajaran diskusi.

3. Pengamatan (Observation)

  • Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.

4. Refleksi (Reflection)

  • Analisis data yang diperoleh dari observasi terkait dengan media dan metode pembelajaran yang diaplikasikan.
  • Refleksi mengenai hasil observasi untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan metode pembelajaran diskusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada siklus I dan II, peneliti melakukan perencanaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan digunakan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL), (2) menyusun materi yang akan disampaikan, (3) peneliti juga menyusun media presentasi berupa PowerPoint berisi materi yang akan disampaikan selama proses pembelajaran, (4) Menyusun soal tes hasil belajar sesuai dengan materi pembelajaran pada siklus ini, terdiri dari beberapa pertanyaan pilihan ganda, (5) menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar yang akan digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning (PJBL). Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa

SiklusPresentase Aktivitas SiswaKriteriaPeningkatan
Pra40%Cukup55%
I75%Baik
II95%Sangat Baik

Berdasarkan data di atas, terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada pra siklus, kriteria aktivitas belajar siswa yang dikategorikan sebagai “Cukup” hanya terdapat 8 siswa (40%). Setelah penerapan pembelajaran model Project Based Learning (PJBL), terjadi peningkatan yang signifikan. Pada siklus I, kriteria aktivitas siswa yang dikategorikan sebagai “Baik” mencapai 15 siswa (75%), dan pada siklus II, aktivitas siswa yang mencapai kriteria “Sangat Baik” meningkat menjadi 19 siswa (95%), menunjukkan tingkat keterlibatan yang sangat tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran yang dijalankan. Dengan demikian, terjadi peningkatan keseluruhan aktivitas belajar sebesar 55%. Adapun hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa

Mata PelajaranNilai Rata-RataPresentase Ketuntasan Siswa
 Pra SiklusSiklus ISiklus IIPra SiklusSiklus ISiklus II
Fikih65759540%75%100%
       

Berdasarkan hasil evaluasi belajar Bahasa Indonesia melalui tes akhir siklus, terlihat adanya peningkatan yang signifikan. Pada pra siklus, tingkat ketuntasan siswa mencapai 40% dengan nilai rata-rata sebesar 65. Pada siklus I, tingkat ketuntasan siswa meningkat menjadi 75%, dengan nilai rata-rata siswa mencapai 75. Pada siklus II, terjadi peningkatan lebih lanjut dengan tingkat ketuntasan belajar mencapai 100%, dan rata-rata nilai siswa mencapai 95. Pada siklus I, tingkat ketuntasan siswa meningkat menjadi 70%, dengan rata-rata nilai siswa sebesar 75. Pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 90%. Dengan demikian, penerapan metode pembelajaran Project Based Learning (PJBL) pada mata pelajaran Fikih berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Peningkatan presentase ketuntasan siswa dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:

Gambar 1. Grafik Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

                   Dengan merujuk pada hasil belajar dan pengamatan pada siklus II, dapat dilihat bahwa proses pembelajaran telah mengalami peningkatan yang signifikan. Pada siklus II, sebanyak 20 siswa berhasil mencapai tingkat ketuntasan belajar pada mata pelajaran Fikih, Melalui pendekatan pembelajaran berbasis penemuan, siswa diarahkan untuk berpikir analitis dan mencoba memecahkan masalah sendiri. Kegiatan menemukan dianggap sebagai inti dari pembelajaran kontekstual, di mana melalui upaya menemukan, siswa memperoleh pemahaman bahwa pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan lainnya bukan sekadar hasil mengingat fakta-fakta, melainkan hasil temuan sendiri (Putra, 2017).

                   Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Gunawan et al. (2018) dan Dewi (2018). Hasil belajar, sebagaimana dijelaskan oleh Christina dan Kristin (2016), mencerminkan perubahan perilaku siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran, yang dipengaruhi oleh lingkungan belajar yang disusun dengan sengaja oleh guru menggunakan model pembelajaran tertentu. Hasil belajar mencakup perubahan dalam tiga aspek, yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) siswa (Sjukur, 2013).

                   Dalam konteks pembelajaran PJBL, rasa percaya diri, motivasi, toleransi, pemahaman materi, serta kerjasama siswa dapat ditingkatkan (Natty et al., 2019). Kemampuan guru dalam mengembangkan materi pembelajaran dan menggunakan metode yang menarik juga berperan penting dalam meningkatkan minat dan semangat belajar siswa (Syaerozi et al., 2015). Penciptaan produk dalam PJBL menjadi penting karena membantu siswa mengintegrasikan dan merekonstruksi pengetahuan, mengembangkan keterampilan profesional, serta meningkatkan minat siswa dalam disiplin dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain (Guo et al., 2020).

                   Dengan demikian, proses pembelajaran dapat dianggap berhasil apabila tujuan utama pembelajaran tercapai, yaitu siswa lebih tertarik, memahami, dan aktif dalam proses pembelajaran. Tugas guru sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih berfokus pada pengembangan nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan siswa (Choiriatun, 2020; Kurniasih, 2017). Kesuksesan pembelajaran dapat dinilai dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, kenyamanan siswa dalam pembelajaran, dan perubahan positif dalam perilaku siswa (Basri et al., 2018). Oleh karena itu, pada penelitian ini, metode pembelajaran PJBL berhasil mencapai tujuan pembelajaran dengan meningkatkan minat, pemahaman, dan aktifitas siswa setiap siklusnya.

KESIMPULAN

                   Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Fikih selama pelaksanaan siklus pembelajaran. Pada pra siklus, tingkat ketuntasan siswa untuk Fikih sebesar 40% dengan nilai rata-rata 65. Pada siklus I, terjadi peningkatan signifikan dengan tingkat ketuntasan Fikih mencapai 75% dengan rata-rata nilai siswa pada siklus I mencapai 75. Pada siklus II, terdapat peningkatan yang lebih lanjut, mencapai tingkat ketuntasan 100% untuk Fikih, dengan rata-rata nilai siswa pada siklus II mencapai 95.

                   Penerapan metode pembelajaran project based learning (PJBL) pada mata pelajaran Fikih telah terbukti mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan guru mampu memanfaatkan model pembelajaran project based learning (PJBL) secara optimal, bukan hanya sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran, melainkan sebagai pilihan utama dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ariana. (2022). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Iv Sdn 010 Tembilahan Hulu. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,11(1), 118-123. http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8768

Arikunto, S. (2016). Prosedur PenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakarta:RineksaCipta

Azizah, A, N., & Wardani, N, S. (2019). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Project Based Learning Siswa Kelas V SD. JARTIKA, 2(1), 194-204

Azura, A. R., Kamariyah, N., & Taufiq, M. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Discovery LearningTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Materi Perubahan Wujud BendaKelas V Di Sd Al-Islah Surabaya. Journal of Natural Science Education Research, 1(2), 171-180. https://doi.org/http://journal.trunojoyo.ac.id/nser/article/view/5187/3505

Basri, A. M., Rohana, R., & Pagarra, H.(2018). Penerapan Model PembelajaranDiscovery Learning UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa PadaMata Pelajaran IPA Kelas V SDN 124Batuasang Kecamatan HerlangKabupaten Bulukumba. PublikasiPendidikan. 8(3). 160.https://doi.org/10.26858/publikan.v8i3.5995

Choiriatun, D. (2020). Peningkatan Profesionalisme Guru Dalam Membuat Soal HOTS Melalui Kegiatan IHT di SDN 01 Nongsa Kota Batam Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Indonesia, 2(2), 215.

Christina, L. V., & Kristin, F. (2016). Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Group Investigation (GI) dan Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dalam Meningkatkan Kreativitas Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 6(3). 217–230. https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2016.v6.i3.p217-230

Dewi, C. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project BasedLearning (Pjbl) Berbantu Media Mind Mapping Untuk MeningkatkanKeaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD.Jurnal Guru Kita, 2 (3),116-125.

Fahrezi, I. … Nafia’ah, N. (2020). Meta-Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Project BasedLearning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar. JurnalIlmiah Pendidikan Profesi Guru, 3(3), 408.https://doi.org/10.23887/jippg.v3i3.28081

Gunawan, B., Relmasira, S., C., & Hardini, A., A., T. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project BasedLearning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Kemampuan BerfikirKreatif Siswa Kelas V SD. JTIEE, 2(1), 32-45. http://dx.doi.org/10.30587/jtiee.v2i1.354

Guo, P., Saab, N., Post, L., S., & Admiraal, W. (2020). A review of project-based learning in higher education: Student outcomes and measures. International Journal of Educational Research, 102(2020), 101586, 1-13. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2020.101586

Jupriyanto, J. (2018). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan AlamKelas Iv. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. 5(2). 105.https://doi.org/10.30659/pendas.5.2.105-111

Kurniasih, I. (2017). Kompetensi Pedagogik, Teori dan Praktik Untuk Peningkatan Kinerja danKualitas Guru. Jakarta: Kata Pena.

Ma’sum, M. A. (2017). Analisis Aktualisasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah. Realita: Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam, 15(2), 1-19. https://doi.org/10.30762/realita.v15i2.508

Natty, R. A. … Anugraheni, I. (2019). Peningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 3(4), 1082–1092. https://doi.org/10.31004/basicedu.v3i4.262

Ngongo, Khristoforus Palli dan Abdul Gafur. (2017). Hubungan Keterlibatan Dalam Organisasi Badan (BEM) dengan Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Demokratis Mahasiswa. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS. 4, (1). 101-112.http://dx.doi.org/10.21831/hsjpi.v4i1.11282

Nurmaini, N., Djasmi, S., & Suntoro, I. (2015). Evaluasi Kemampuan Sekolah Menggali Dana dari Masyarakat untuk PeningkatanKualitas Pembelajaran. Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (Old), 3(2). 1-15

Pramungkas, P. R. (2020). Sistem Informasi Manajemen Sekolah Berbasis Information Communication Technology (ICT) Dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan Siswa Di Lingkungan Pesantren. AFKARINA: Jurnal Pendidikan Agama Islam,3(2), 1-18.http://dx.doi.org/10.33650/afkarina.v3i2.1402

Pratiwi, C. D., Kristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project BasedLearning (PjBL) Berbantuan Media Mind Map Untuk Meningkatkan Keaktifan dan HasilBelajar Siswa Kelas IV SD. Jurnal Guru Kita (JGK), 2(3), 116–125. https://doi.org/10.24114/jgk.v2i3.10393

Putra, F. G. (2017). Eksperimentasi Pendekatan Kontekstual Berbantuan Hands On Activity (HoA)Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik. Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika. 8(1). 73–80.https://doi.org/10.24042/ajpm.v8i1.1148

Rafianti,I., Setiani, Y., & Novalyosi, N. (2018). Profil Kemampuan Literasi Kuantutatif Calon Guru Matematika. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika, 11(1), 63-74.http://dx.doi.org/10.30870/jppm.v11i1.2985

Rahmayani, A. L. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Menggunakan MediaVideo Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik). 4(1). 59.https://doi.org/10.26740/jp.v4n1.p59-62

Rianae, R., Berliani, T., & Dagau, E. (2020). Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan pada Sekolah Swasta Efektif di Kota Palangka Raya. Equity In Education Journal, 2(1), 46-53.https://doi.org/10.37304/eej.v2i1.1686

Rijal, S., & Bachtiar, S. (2015). Hubungan antara sikap, kemandirianbelajar, dan gaya belajar dengan hasil belajar kognitif siswa.Jurnal Bioedukatika, 3(2), 15-20.http://dx.doi.org/10.26555/bioedukatika.v3i2.4149

Sholekhah, I. M. (2014). Pengaruh Fasilitas Belajar dan LingkunganKeluarga terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu melalui MotivasiBelajar SMP Negeri 1 Ambarawa (Studi Kelas VII TahunAjaran 2013/2014). Economic Education Analysis Journal,3(2), 372-378. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3987

Sjukur, S. B. (2013). Pengaruh blendedlearning terhadap motivasi belajar danhasil belajar siswa di tingkat SMK.Jurnal Pendidikan Vokasi. 2(3). 368378.https://doi.org/10.21831/jpv.v2i3.1043

Sutirman. (2013). Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta: Graha Ilmu

Syaerozi., Supraptono, E., & Sutarno. (2015). Penerapan Metode Pembelajaran Drill Berbantuan Multimedia Interaktif Dalam Materi Microsoft Excel 2007. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 16(4), 75-84

Windiyani, T. Novita, L., & Permatasari, A. (2018).Penggunaan Media PembelajaranGambar Fotografi Pada MataPelajaran Ilmu PengetahuanSosial Siswa Sekolah Dasar.JPSD. 4(1). 1-14. http://dx.doi.org/10.30870/jpsd.v4i1.2776

Yasmin, Z., & Santoso, B. (2019). Fasilitas belajar dan metodemengajar guru sebagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar 210Shautut Tarbiyah Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Peer LessonHartinpeserta didik. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran(JPManper), 4(1), 134-140.https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14964

TINGGALKAN KOMENTAR